Saturday, November 29, 2014

Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said (1749-1757)


Sebab-sebab terjadinya perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap VOC, yaitu:


  1. Raja Mataram, Paku Buwono III, menyerahkan pantai utara Pulau Jawa kepada VOC. Akibatnya, Mataram terputus dengan laut sehingga tidak mempunyai pelabuhan untuk kegiatan perdagangannya.
  2. Mangkubimi merasa tersinggung atas tindakan Gubernur Jenderal Van Imhoff yang turut campur tangan dalam permasalahan antara Pangeran Mangkubuni dengan Paku Buono III.

Pada tahun 1749 Pangeran Mangkubumi bekerja sama dengan Mas Said (Pangeran Sambernyawa) untuk mengadakan perlawanan terhadap Paku Buwono III dan VOC. Pada tahun 1755 Belanda berhasil membujuk Pangeran Mangkubumi untuk mengadakan perjanjian Giyanti. Isi pokok dari Perjanjian Giyanti bahwa Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yakni :

  1. Kerajaan Mataram Barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi. Kerajaannya dinamakan Yogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.
  2. Kerajaan Mataram Timur beribu kota di Surakarta dikuasai oleh Paku Buwono III.

Perjanjian Giyanti ternyata belum menyelesaikan permasalahan, sebab Mas Said terus mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Untuk mengatasi perlawanan Mas Said, VOC mengadakan Perjanjian Salatiga pada tahun 1757.
Isi Perjanjian Salatiga yakni:

  1. Daerah kerajaan Surakarta bagian barat diserahkan kepada Sunan Paku Buwono III. Wilayahnya disebut Kesunanan.
  2. Daerah Kerajaan Surakarta bagian timur diserahkan kepada Mas Said. Wilayahnya disebut Mangkunegara.

No comments:

Post a Comment