Friday, December 5, 2014
Menu Spesial untuk Pemain Sepak Bola
Jika dilihat dari stamina, tampak bahwa daya tahan yang dimiliki atlet jauh di atas masyarakat umum. Apa sebenarnya yang mereka konsumsi?
Coba lihat para pemain sepak bola. Mereka tak henti berlari selama 2X45 menit dalam pertandingan yang ketat, bahkan disertai dengan banyak gerakan spontan dan cepat. Tentu saja lelah. Tapi stamina mereka tetap bertahan. Mungkin kalau masyarakat umum sudah loyo.
Ahmad Jufriyanto, pemain klub Sriwijaya FC yang berlaga di Liga Super Indonesia, membuka sedikt rahasianya. Kata dia yang dikonsumsi selama ini secara regular adalah makanan dengan karbohidrat memadai.
Untuk kebutuhan itu, dia mengaku hanya mengonsumsi makanan yang direbus. Untuk makanan dengan kadar minyak dan gula, walaupun masih ditelan, namun sangat sedikit. “Kalau bisa jangan mengonsumsi makanan yang digoreng-goreng seperti kentang, saya biasanya memakan kentang yang direbus bukan digoreng,” sarannya.
Jufriyanto juga melakoni pola makan pagi dan siang yang berbeda. “Kalau pagi atau sarapan, tidak langsung memakan nasi. Setelah siang-siangan dikit menyantap pasta sepeti spaghetti, macaroni atau malah sandwich,” jelasnya.
Sebagai atlet, tentu saja menu konsumsi Jufriyanto sudah disesuaikan oleh dokter gizi. Apalagi menjelang pertandingan, pola makan dengan gizi ketat harus dijalani sesuai dengan anjuan dokter gizi.
Setelah bertanding dan beberapa hari sebelum bertanding, konsumsi makanannya dengan menu yang biasa saja, sama dengan masyarakat kebanyakan. “Seharusnya sih setiap hari (bergizi). Namun kalau saya, sejak H-2 sebelum pertandingan sudah kembali mengonsumsi menu yang bergizi sesuai anjuran dokter gizi," urainya.
Jika dibandingkan dengan pemain sepak bola yang bertanding di Liga Inggris, komposisi protein di menu bisa 55 persen, sisanya karbohidrat dan buah atau sayur, Achmad mengaku tak jauh berbeda dengan pemain profesional di Indonesia.
Alex Saefulloh, Dokter Timnas Indonesia menambahkan, kualitas gizi pemain-pemain sepak bola di Indonesia memang sangat diperhatikan. “Hari ini kalorinya berapa dan jika mau bertanding kalorinya berapa, pasca bertanding kalorinya berapa, ya seperti itu,” jelasnya.
Dari segi menu pun berbeda tiap hari. “Biasanya kalau ada pertandingan lalu menginap di hotel, chef-nya diberi pengarahan dalam menyajikan menu. Nasinya yang dikonsumsi adalah nasi merah,serta ada sayuran. Jika mau bertanding diberi pasta,” kata Alex.
Menunya sendiri sama dengan masyarakat kebanyakan. “Kalori dan menunya sama saja, tetapi yang dipentingkan adalah karbohidrat dan dehidrasinya, karena merekakan bermain selama 90 menit", urainya.
Sementara ahli kesehatan, Vivi Santoso menuturkan, memang jumlah kalori yang dibutuhkan antara jelang pertandingan dengan hari biasa berbeda. Sebab, ada kebutuhan yang tidak sama. Menjelang bertanding biasanya ada tambahan protein.
“Namun sebenarnya, kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda. Tergantung umur, tinggi badan, berat badan, semuanya jadi pertimbangan hitungan,” ujarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment